Thursday, December 17, 2015

Lautan Menyala di Tanduk Afrika


Adal hal unik dan misterius dari area bercahaya (bioluminescent) yang merupakan terbesar di dunia, adalah sepetak laut yang kira-kira seukuran dengan Connecticut, yang belum dapat ditemukan oleh ilmu pengetahuan hingga tahun 2005. Dikenal juga sebagai “Laut Susu”, yang telah lama menjadi subjek dari dongeng di dalam dunia pelayaran saat ini. Bahkan sejak munculnya di dalam novel 20.000 Leagues Under The Sea karangan Jules Verne.
“It is called a milk sea” I explained. “A Large extent of white wavelets often to be seen on the coasts of Ambouna, and in these parts of the sea… the whiteness which surprises you is caused by the presence of myriads of infusoria, a sort of luminous little worm.”
Terlepas dari segala bentuk cerita tentang samudera luas yang bercahaya, komunitas pakar ilmuan umumnya mengabaikan cerita tersebut, banyak dari mereka yang berpikir bahwa sebenarnya konsentrasi bakteri yang diperlukan untuk membuat area yang luas menjadi bercahaya itu adalah tidak mungkin terjadi. Kemudian ada seorang pakar ilmuwan, Steve Miller, mengambil keputusan untuk memeriksanya kembali.



Mencari berbagai macam akun yang telah mencatat fenomena-fenomena tersebut lewat internet, dia akhirnya menemukan log (catatan perjalanan kapal) dari SS Lima yang tercatat telah melintasi lautan susu pada tahun 1995 silam. Sementara itu diasumsikan bahwa sebenarnya daerah itu kemungkinan tidak cukup besar, ataupun mempunyai cahaya yang cukup dan berkelanjutan terus-menerus sehingga dapat ditangkap oleh citra satelit, Miller, namun dengan bantuan Steve Haddock, mereka mendapatkan data arsip dari program satelit Meteorologi Pertahanan AS untuk malam ketika SS Lima mencatat fenomena tersebut. Dan ketika mereka mencocokkannya dengan koordinat direkam oleh SS Lima, mereka dikagetkan dengan melihat adanya sinar: Sebuah wilayah sangat besar yang bersinar berada di tanduk Afrika (Horn of Africa).


Namun bukannya hal mistis, ini terjadi kemungkinan besar disebabkan dari bakteri Vibrio harveyi yang memancarkan cahaya, luas daerah yang bercahaya hingga lebih dari 15.400 km persegi dan dapat terlihat oleh satelit bersinar hingga tiga malam di akhir bulan Januari. Masih belum jela sebenarnya bagaimana sekumpulan bakteri sebanyak itu bisa eksis dan memancarkan cahaya yang begitu besar.



Milky Sea juga telah menambahkan satu lagi kebenaran dalam novel Jules Verne selain dari kebenaran kebenaran yang sudah terungkap dalam novelnya itu seperti mekanisme kapal selam dsb. Mungkinkah akan ada kebenaran lagi dalam cerita Jules Verne dan menunggu untuk diungkap selanjutnya?

"Temaseru adalah pusat Teknologi dan Informasi."

Comments


EmoticonEmoticon