Sunday, November 15, 2015

Bejat! Gadis Ini di Sekap dan di Perkosa Selama 4 Tahun


Mempunyai masa depan yang indah dan bahagia tentunya hal yang diimpikan setiap orang. Akan tetapi, seorang perempuan yang dipaksa memasuki industri perdagangan manusia di Meksiko akhirnya menceritakan bagaimana pengalamannya.
Karla Jacinto (23) mengaku telah diperkosa sebanyak 43.200 kali dan juga harus tidur dengan setidaknya 30 orang setiap harinya selama empat tahun.
Ia masih ingat, ketika berusia 12 tahun, ia diajak oleh seorang penyalur perdagangan manusia.
Ia diiming-imingi dengan rumah yang layak dan uangyang banyak.
Si penyalur, yang ternyata masih berusia 22 tahun, kemudian mengajak Karla menuju Tenancingo, sebuah kota di Meksimo yang terletak di negara bagian Tlaxcala.
Kota dengan penduduk 11 ribu orang jiwa ini dikenal juga sebagai pusat perdagangan manusia dan tempat singgah sementara para korban sebelum dipaksa dan menjadi pelacur.
Kepada CNN Jacinto mengaku tinggal bersama penyalurnya tersebut selama tiga bulan sebelum dibawa ke Guadalajara, yaitu salah satu kota terbesar di Meksiko. Di sana, Jacinto dipaksa menjadi seorang pelacur.
“Saya mulai bekerja pukul 10 malam, selesai tepat tengah malam,” ujarnya.

Selama tiga bulan itu tinggal bersama penyalurnya, Jacinto mengaku kerap kali mendapatkan penyiksaan.
“Ia memukul saya dengan rantai besi, meninju saya, menendang saya, menarik rambut saya, meludahi wajah saya, ia juga membakar saya dengan besi panas,” kisahnya.
Ia juga ingat saat ada operasi dari kepolisian setempat.
Ironisnya lagi, alih-alih menyelamatkan mereka dari dunia hitam itu, para polisi itu justru memfilmkannya gadis-gadis yang sebagian masih berusia 10 tahun tersebut.
Meksiko, terlebih lagi di Tenancingo, memiliki cerita tersendiri soal perdagangan manusia.
Menurut International Organisation for Migration, setidaknya ada 20 ribu korban perdagangan manusia di Meksiko setiap tahunnya.
Jacinto berhasil diselamatkan pada tahun 2006 melalui operasi penyelamatan anti-perdagangan manusia di Mexico City.
Sekarang ia berusia 23 tahun dan tengah menfokuskan diri pada kegiatan mengadvokasi korban perdangan manusia di sana.

"Temaseru adalah pusat Teknologi dan Informasi."

1 comment:


EmoticonEmoticon