Sunday, November 15, 2015

ISIS Akui Bertanggung Jawab Atas Serangan Teror di Paris


ISIS mengakui keterlibatannya terkait serangan yang menewaskan sekitar 150 orang di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/11/2015), kelompok teroris itu menyatakan telah mengirim 'pejuangnya', yang diikat dengan bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung ibukota Prancis.

Serangan tersebut, dirancang untuk menunjukkan Prancis akan tetap menjadi target utama untuk kelompok 'jihad', selama negara ini terus menentang kebijakan yang dilakukan oleh ISIS.

Serangan yang dilakukan sejumlah pria bersenjata dan pengebom di 6 titik menewaskan 150 orang pada Jumat malam waktu setempat itu.

Melalui media, Al-Hayat Media Centre, ISIS membuat ancaman melalui beberapa militannya yang menyerukan umat Islam Prancis untuk melakukan serangan.

"Selama Anda tetap membom, Anda tidak akan hidup dalam damai. Anda bahkan akan takut bepergian ke pasar," kata salah satu militan, yang diidentifikasi sebagai Abu Maryam Prancis.

Lokasi militan ISIS dalam video tersebut tidak jelas dan sulit menentukan kapan video tersebut difilmkan, tapi pesan yang disampaikan sangat jelas.

Keterlibatan Pihak Internal

Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan, penyerangan Paris 'digerakkan' dari luar negeri dengan bantuan pihak internal dari dalam negara.

Para militan yang bergabung ISIS, adalah kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, Para militan tersebut dianggap sangat berbahaya. Karena identitas mereka dalam paspor pada setiap perjalanan tidak dapat dilacak.

Hollande mengungkapkan, pihaknya akan membahas teror Paris bersama parlemen negara pada hari Senin mendatang dalam sebuah pertemuan luar biasa. Dan negara akan berkabung 3 hari untuk para korban teror.

"Temaseru adalah pusat Teknologi dan Informasi."

1 comment:


EmoticonEmoticon