Wednesday, November 18, 2015

Sesudah Paris, Washington DC Menjadi Target Selanjutnya





Lewat sebuah video hari Senin kemarin (16/11), ISIS mengklaim bahwa negara-negara yang mengambil bagian serangan udara terhadap Suriah akan mengalami nasib yang sama seperti Perancis. ISIS juga bahkan mengancam akan menyerang Washington, AS.

Video yang muncul di situs ISIS mengirim pesan kepada dunia tersebut dimulai dengan cuplikan berita serangan teror di Paris yang terjadi Jumat lalu, di mana setidaknya 130 orang tewas.
Pesan kepada negara-negara terlibat dalam serangan ke Suriah, yang disebut ISIS sebagai “kampanye tentara salib” disampaikan oleh seorang pria yang mengenakan seragam dan sorban, dan diidentifikasi dalam teks video sebagai Al Ghareeb Aljazair yang merupakan salah satu komplotan ISIS.
“Kami mengatakan kepada negara-negara yang mengambil bagian dalam kampanye tentara salib, yang oleh Allah, akan memiliki hari yang insya Allah seperti Perancis. Dan oleh Allah, seperti kami menyerang Perancis di pusat tempat tinggal di Paris, maka kami bersumpah bahwa kami akan menyerang Amerika di pusatnya, di Washington,” kata pria itu seperti dikutip dari Reuters.
Adapun melalui proses yang lama untuk memverifikasi keaslian video, terdapat indikasi bahwa video itu merupakan menjadi karya pejuang ISIS di provinsi Salahuddine, Irak, utara Baghdad.
Usai serangan teror yang terjadi, pemerintah Perancis telah menyerukan bahwa serangan ke Paris adalah tindakan perang dan mengatakan tidak akan mengakhiri serangan udara yang mereka lakukan terhadap negara Islam di Suriah dan Irak.
Jet tempur Perancis meluncurkan serangan terbesar mereka di Suriah sampai saat ini pada Minggu (15/11) lalu, target mereka adalah kubu ISIS di kota Raqqa. Operasi itu dilakukan berkoordinasi dengan pasukan Amerika Serikat.

"Temaseru adalah pusat Teknologi dan Informasi."

1 comment:


EmoticonEmoticon