BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam di Singapura merupakan agama
minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15 persen penduduk Singapura
yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok etnik Melayu di
Singapura memeluk Islam. Selain itu, pemeluk Islam meliputi kelompok etnik
India dan Pakistan, juga sejumlah kecil kelompok etnik Cina, Arab, dan Eurasia.
Sekitar 17 persen muslimin Singapura berasal dari kelompok etnik India. Kaum
muslim di Singapura secara tradisi merupakan muslim Sunni yang mengikuti mazhab
Syafi’i. Sebagian muslim Singapura mengikuti mazhab Hanafi. Ada juga kelompok
muslim Syiah di Singapura.
Dalam
pengertian persentase etnis, penduduk Singapura relatif stabil semenjak
pertengahan abad ke-19. Perubahan demografik yang mengesankan terjadi pada awal
abad ke-19, ketika penduduk Cina secara perlahan mulai mengambil alih menjadi
penduduk mayoritas yang menonjol dibanding yang bersuku Melayu. Sejak tahun
1891 jumlah penduduk Cina Singapura adalah 67.1%, Melayu 19.7%, India 8.8% dan
yang lain-lain, termasuk Eropa dan Arab, 4.3%. Sensus yang dilakukan pada tahun
1990 menunjukkan keseluruhan penduduk Singapura berjumlah 2.7 juta orang.
Komposisi penduduknya terdiri dari mayoritas Cina dengan 77.7%, Melayu 14.1%,
India 7.1 % dan warga lainnya 1.1% (J.L. Esposito, 1995:76). Sementara itu
kalau jumlah penduduk dilihat dari komposisi keagamaannya pada sensus yang sama
tahun 1990 adalah sebagai berikut: pengikut Budhha 31.1%; Taoisme 22.4%; Islam
15.3%; Kristen 12.5%; Hindu 3.7% dan agama lain 0.6% (Sharon Siddique, 1995:1).
Dilihat dari komposisi keagamaan, etnis Melayu secara mayoritas merupakan
pemeluk agama Islam. Atau bahkan bisa dikatakan bahwa etnis Melayu berarti
Islam.
Komposisi
penduduk Melayu yang 14.1% adalah sama dengan 380.600 orang. Dilihat dari segi
tingkat pendidikannya adalah: Pendidikan Non-Formal 15.1%; Pendidikan dasar
32.7%; Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 47.3%; Pendidikan Sekolah Menengah
Atas 3.5% dan Pendidikan Tinggi 1.4%. Sedang apabila dilihat dari komposisi
pekerjaannya adalah: Bidang Teknik dan Professional 9.7%; Bidang Administrasi
dan Managerial 1.1%; Ulama dan Guru Agama/Profesi Keagamaan 15.4%; Sales dan
Servis 14.0%: Pertanian dan Nelayan 0.3%; Produksi dan Relasi 13 57% dan
lain-lain 2.5%. Mengenai partisipasi kerja antara laki-laki dan perempuan
adalah: laki-laki pekerja 78.3% dan wanita pekerja 47.3% (Sharon Siddique,
1995:4). Dalam dua puluh tahun, antara tahun 1970 sampai tahun 1990, menurut
Sharon Siddique, telah terjadi perubahan yang dramatis atas Muslim- Melayu
Singapura. Telah terjadi peningkatan, misalnya dalam bidang pendidikan: untuk
pendidikan tingkat menengah pertama dari 36.4% menjadi 47.3%; pada tingkat
menengah atas dari 1.0% menjadi 3.5% dan pada pendidikan tinggi dari 0.2% menjadi
1.4%. Dalam bidang pekerjaan, yang paling menarik adalah menurunnya prosentase
dalam bidang pertanian (dari 5.3% menjadi 0.3%); sales dan pelayan (dari 27%
menjadi14.%), dan menaiknya secara tajam pada bidang produksi (43% menjadi
57%). Pergeseran juga terjadi pada kemampuan keahlian etnis Melayu untuk
mengikuti perkembangan teknologi tinggi. Karena upah yang lebih tinggi hanya
mungkin diperoleh dengan tingkat keahlian dan produktifitas yang tingi.
Rata-rata pendapatan keluarga perbulan adalah S$ 2,246 % (Sharon Siddique,
1995:4).
BAB
II PEMBAHASAN
1. Sejarah
Negara Singapura
Asal
usul nama singapura semula bernama Temasik,Tumasik (Jawa), Tamasek (Cina),
sebagai mana di jelaskan dalam kitab Tufat al-Nafis di mana saat itu sultan
Singapura di pimpin oleh Sultan Husein Syah (1819). Ada versi lain, nama asal
Singapura, ini muncul ketika pangeran dari Sumatra bernama Sang Nila Utama
singgah di pulau ini tahun 1299 dan menemukan seekor binatang mirib singa,
sehingga pulau ini di sebut Lion City (Kota Singa). [1] Nila Utama dan
rombongan menetap dan membangun wilayah baru tersebut seta menamai wilayah itu
dengan nama “Singapura”. Ada versi lain bahwa nama Singapura itu adalah dari kata singgah dan pura berarti ( Kota), jadi Singapura Kota
Singapura, pada akhir
abad
ke 14 simgapura menjadi bagian wilayah kekuasaan Malaka. Sebab Singapura ini di
kuasai oleh Parameswara dan selanjutnya di serahkan ke Majapahit. Akibatnya
Parameswara tersingkir ke Malaka dan mendirikan kerajaan Islam Malaka. Dan
Singapura menjadi bagian kekuasaan sultan Malaka. Kerajaan Malaka ini banyak
bergaul dan berhubungan dengan pedagang muslim, khususnya yang dating dari
Bandar-bandar di Sumatra dan akhirnya Pameswara pun memeluk islam dan bergelar
Sultan Iskandar Shah. para pedagang dari penjuru manapun suka singgah di sana.
Pada
tahun 1819, SirThomas Stamford Raffles berhasil mendarat di sebuah pulau yang
di sana terdapat orang-orang melayu islam dsn sekumpulan orang-orang laut yang
berdiam di semenanjung tanah melayu. Sebagai wakil syariat India timur Inggris,
Raffles mengadakan perjanjian dengan tokoh masyarakat setempat, Temanggung
Daing Abdul Rahman, untuk sebuah pusat perdagangan di Singapura.
Dalam
kurun waktu sekejab, pulau ini di singgahi banyak kapal yang ingin berdagang di pulau ini, bahkan banyak kapal-kapal dari
bagsa lain yag berdatangn seperti pedagang dari tanah Arab, Gujarat, Parsi,
Benggali, Pegu, Siam dan China untuk mengadu nasif si Negara ini. Dalam kurun
waktu yang cukup lama dan melalui proses dari wakyu kewaktuu sehingga mencapai
kegemilangan dan kejayaan.
Negara
Singapura adalah Negara kota, berdiri pada tanggal 9 Agustus 1965 atau keluar
dari Negara federasi Malaysia. Negara ini menganut paham “Secular Moderen” dimana pemerintah bersikap netral terhadap semua
agama dam ras. Etnis melayu musliam berlatar belakang dari pesisir Malaiysia,
Jawa, Bugis, Bawean. Selain ada juga dari muslim India, Cina, Pakistan dan
Arab. Penduduk Mayoritas Cana 77%,
Melayu 15%, (Kurang lebih 376.000 jiwa) dari 4 juta lebih; India 6% dan
lain-lain. Melayu muslim kebanyakan hidup dengan standar ekonomi lebih
rendah di bandingkan dengan non- Melayu,
termasuk tertingal di bidang pendidikan sosial ekonomi dan politik. Tahun 1980
hanya terdapat 679 orang yang lulus sarjana.
Singapura
adalah sebuah Negara Republik dengan system pemerintahan parlementer. Dalam UUD
Negara ini terdiri dari Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Presiden adalah
sebagai kepala Negara, tetapi tidak memiliki kekuatan politik. Sedangkan
perdana Menteri adalah pemimpin cabinet dan adminitrasi pemerintahan sehingga
otomatis kekuatan politik di pegang penuh oleh perdana Mentri.
2. Islam
Pada Awal Sejarah Singapura
Singapura
merupakan salah satu Negara kecil di
benua asia tenggara yang terdiri berbagai macam suku bangsa dan penganut
berbagai macam agama. Penduduknya sekarang kira-kira mencapai 4.000.000 jiwa
lebih hampir 77 persen warga Negara singapura adalah china dan minoritas adalah
suku melayu, yaitu sekitar 17 persen dari jumlah keseluruhan warga Negara
singapura. sedangkan sisanya disusul oleh india, Pakistan, dan arab.
Dalam
perjalanan sejarahnya, singapura pernah menjadi salah satu pusat islam paling
penting di asia tenggara, hal ini dilihat dari keunggulanya sebagai pintu masuk
bagi para pedagang dari berbagai benua maupun Negara asing atau disebut dengan
pusat perdagangan internasional. Selain sebagai pusat perdagangan, Negara ini
sangat stategis bagi pusat informasi dan dakwah islami atau islamisasi
kualitatif maupun kuntitatif, baik pada masa kesultanan malaka maupun sampai
sekarang.
Jadi,
Bagaimana proses masuknya islam di singapura? Dan abad ke berapa islam masuk ke
singapura? Sejarah kehadiran agama Islam di Singapura tidak dapat dipisahkan
dengan sejarah kedatangan Islam di Asia Tenggara pada umumnya, begitu pula dari masa kemasa yang selalu berkaitan
dengan perkembangan agama Islam diwilayah lainya. Pada sebagian ahli sejarah
sudah hampir sepakat
bahwa
agama Islam sudah sampai ke Asia Tenggara pada abad pertama Hijriah atau pada
akhir abad ke-7 Masehi, karena pada abad itu pedagang-pedagang Arab atau
pedagang Muslim India sudah mengadakan perdagangan sampai keselat Malaka dan ke
Cina, sebagian ada yang singgah di Sumatera dan Jawa. Kemudian jalur
perdagangan itu menjadi rute tetap pada pedagang Arab dan India yang menjulur
dari laut Tengah melalui Persia dan India ke Asia Tenggara dan terus ke
Tiongkok .Namun untuk menentukan dengan pasti kapan sesungguhnya awal kehadiran
agama Islam, dimana dimulai, kemana penyebarannya, siapa penyebarnya, dan
bagaimana metode pengajarannya adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, karena sulit
menentukan bukti yang dapat dipercaya kebenarannya. Singapura sendiri mempunyai
peranan penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Posisi stategis yang
merupakan nilai lebih Singapura menjadikannya sebagai transit bagi perdagangan
dari berbagai kawasan. Pada sisi lain, selain sebagai transit perdagangan
letaknya yang strategis ini juga telah memungkinkannya menjadi pusat informasi
dan komunikasi dakwah Islam, karena secara geografis Singapura hanyalah salah
satu pulau kecil yang terdapat di tanah Semenanjun Melayu.
Singapura
menjadi sebuah Negara Republik yang merdeka setelah melepaskan diri dari
Malaysia. Saat ini, Singapura merupakan Negara paling maju diantara
Negara-negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara. Namun demikian, Islam
relative tidak berkembang di Negara ini, baik bila dibandingkan dengan sejarah
masa lalunya, maupun bila dibandingkan dengan perkembangan Islam di
Negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 1940-1950 orang
islam boleh kawin dan bercerai deengan mudah melalui beberapa kodi yang
bergerak dari satu tepat ke tempat yang lain. Ketidak teraturan ini di
pergunakan dengan salah guna. Ada kodi yang kurang teliti dalam segi taraf
perkawinan dengan hasrat wali mereka yang sah. Perceraian juga diperbolehkan
dengan senang.
Dalam hal ini imam-imam atau
guru-guru sangat berpengaruh terutama dalam praktek agama, realitas upacara-upacara
sosial ke agamaan dengan berbagai macam Negara yang datang ke Singapura membawa banyak agama dan
keperrcayaan.
Namun
pemerintah dalam hal ini bersifat netral , untuk meyakinkan kaum muslimin bahwa
pemerintah memegang prinsip kebebasan dalam beragama dan melindungi keyakinan
mereka, maka MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura ) didirikan di bawah
perundang-undangan dan ketentuan AMLA (Administration Of Muslim Law Act OF 1966
). MUIS bertanggung jawab dalam mengatur administrasi hokum islam di Singapura,
termasuk mengumpulkan zakat mall, pengaturan perjanjian haji, setipikasi halal,
aktifitas dakwah, mengorganisasi sekolah-sekolah agama, mengorganisa
pembangunan mesjid dan manajerialnya, pemberian bantuan biayasiswapelajar
muslim, bbertugas mengeluarkan patwa agama. Keta dan MUIS di angkat dan di
berhentikan oleh Presiden, melalui usulan dari kelompok muslim.
3. Pendidikan
di Singapura
Dalam bidang pendidikan singapura
menganut sistem pendidikan islam moderen
dari awal hingga sekarang merujuk pada system mesir dan barat sepeti madrasah,
sekolah arab atau sekolah agama, tetapi tidak mengenal pondok pesantren. Ada 4
madrasah terbesar di singapura yaitu:
a. Madrasah
Aljunied, didirikan pada tahun 1927 M, oleh pangeran Syarif al-Syaid Umar bin Ali Aljuneid dari
palembang.
b. Madrasah
Al-Ma’arif, didirikan pada tahun 1940-an gurunya dari lulusan al-Azhar Mesir.
c. Madrasah
Wak Tajung AL- Islamiyah , didirikan tahun 1955 M.
d. Madrasah
AL-Sagoff, didirikan pada tahun 1912 di atas tanah wakaf Syed Muhammad bin
Syed al- Sagoff.
Ada
juga pengembangan dalam masyarakatnya,di antara badan-badan yang menyediakan
berbagai pelayanan MENDAKI (Majelis
Perkembangan Masyaraka Islam Singapura ), muncul sebagai organisasi utama,
dengan berbagai kegiatan yang menyeluruh , dan pendidikan kepada ekonomi. MENDAKI
menerima dukungan dan bantuan keuangan dari pemerintah. Badan ini di tumbuhkan
pada tahun 1981 atas usaha ahli-ahli parlemen Melayu-islam untuk mengatasi
kemerosotan orang Melayu, seperti yang di perliatkan pada tahun 1980. dalam
tujuh tahun pertama, Mendaki sangat perhatian terhadap soal pendidikan. Ia
mengadakan kelas bimbingan setiap menggu dan nasehat kepada pelajar dan
kkeluaga mereka. MENDAKI tidak perlu berjaya, kelembapannya kaadang-kadang
mejadi kritikan.
Pada tahun 1989, satu seminar
diadakan di dewan persidangan singapura, untuk memutar haluan baru bagi MENDAKI.
Perlu ada komitmen sepenuhnya dan usaha. Dengan komitmen sepenuhnya orang
melayu yang kaya atau yang punya kekayaan untuk membantu saudaranya yang kurang
mampu,komitmen dukungan masyarakat terhadap rancangan MENDAKI, komitmen
pemerintah sebagai bukti anda mau bekerja sama mencapai aspirasi masyarakat
anda.” Para peserta seminar dari berbagai masyarakat islam setuju dengan
beliau. Mereka menyokong MENDAKI agar meluaskan kegiatan serta menyususn semula
rancangan-rancangannya dengaan menawarkan lebih banyak program pedidikan. Di
sampang mengajukan kegiatan sosial dan ekonomi. “ sebagian keberhasilan orang
melayu-islam dalam pendidikan adalah di sebabkan oleh Mendaki. Program
terkemuka adalah bimbingan pada akhir minggu. Kelas-kelas utamanya semula pada
Februari 1980 degnan 60 orang pelajar kelas “A”, menghadiri kelas setiap hari
Ahad di mesjid AL-Anshar di Chai Chee dan mesjid Al-muttaqin di Ang Mo Kio.
Mendaki mengendalikan lebih dari
10.000 orang pelajar di 14 pusat. Rata-rata berumaur sekitar sembilan hingga
delapan belas tahun. Para pelajar manghabiskan petang sabtu atau pagi ahad
mendalami pelajaran yang di peroleh dari sekolah. Ada juga program-program
khusus, seperti kelas matematik lanjutan dan kelas bahasa inggrais yang
intensif untuk pelajar yang sederhana kebolehannya. Dua lagi projek utama
merupakan bagian dari strategi pengayaan untuk semua mendaki, yaitu untuk
pelajar pandai dan untuk pelajar yang pencapaiannya di bawah standar.
Kegiatan lain mendaki adalah
kelas-kelas computer, ceramah tentang orang tua yang baik, bengkel membaca,
kemah-kemah cuti sekolah, anugrah dan beayasiswa. Dia juga memberi pinjaman
tampa angsuran. Bagi pihak pemerintah, medaki menguruskan subsidi iyuran
pendidikan tinggi bagi orang melayu, satu proyek yang membolehkan orang melayu
yang membolehkan pendidikan gratis di peringkat perguruan tinggi.
Proyek utama mendaki dalam bidang
sosial dan kebajikan adalah mendirikan pusat pelayanan keluaga dengan kerjasama
persatuan pemudi islam singapura (PPIS). Dalam bidang ekonomi, mendaki mencatat
perkembangan besar mmelalui amanah salam Mendaki (ASM), sebuah tabung bagi
masayarakat islam. mendaki juga telah memasuki bidang memberi latihan kepada
pekerja islam dan kepada pekerja sama denga Lembaagi Penghasil Negara (NPB)
Untuk tujuan ini. Para penyokong Mendaki sadar bahwa banyak banyak keberhasilan
yang telah di capai. Yang lain juga merasa banyak lagi yang bileh di lakukan.
berawal perdebatan ini, lahir sebuah badan yang hampirsama tujuannya yaitu
angkatan kariawan islam (AMP). Parapenggerak uatamanya iyalah sekumpualan
kariawan islam yang muda bekas pemimpin pelajar yang aktif takkala di uni
versitas dulu. Setelah memantapkan kerja dan keluarga masing-masing, mereka
merasa masyarakat memerlukan komitmen mereka.
Kerap di anggap pesaing mendaki,
AMP dengan segera menyiapkan pelbagai rancangan dari pada bersipat pendidikan
kepada kauseling untuk keluarga serta individu dan program-program latihan bagi
para pekerja. Pada awal tahun 1994, AMP mendirikan pusat latihan untuk
meningkatkan kemahiran pekerja melayu islam. Dan kemajuan kemahiran pemerintah
telah menyumbang lebih $2 juta dalam usia ini. Dalam masa tiga tahun akan
datang kira-kira 6,600 orang pekerja islam akan menjalani latihan. AMP juga
giat dalam usaha niaga, ia mendirikan sarikat pemegangan untuk kegiatan
perdagangan dan pembangunan di rantau ini. Sebuah lagi badan melayu sosial
islam ialah taman bacaan pemuda pemudi melayu singapura,didirikan tahun 1959
untuk memupuk minat terhadap kesastraan dengan meminjamkan jurnal dan buku
kepadaahli-ahlinya. Beberapa tahun kemudian taman bacaan bertukar peranan untuk
memenuhi kepeluan masyarakat. Ia mulai mengendalikan bengkel untuk ibu bapak
dan pelajar seta rancangan-rancangan pendidikan termasuk aspek-aspek
kemahiran,keibubapaan, pengurusan waktu dan kelas-kelas bahasa.
Satu lagi badan berusia tiga abad
ialah Lembaga Biayasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Pada tahun 1965, beberapa
minggu selepas singpura merdeka pada tanggal 9 Agustus, perwakilan 77
pertumbuhan Melayu-Islam menghadiri perhimpunan di Dewan Peringatan Victoria
untuk melancarkan LBKM. Dengan LBKM mulai usaha mendirikan lembaga bagi
pembantu para pelajar islam yang berpontensi untuk melannjutkan pelajaran tampa
terhambat oleh biaya.
Lebih kurang setahun kemudian ,
lembaga itu mempunyai uang yang cukup untuk menawarkan biaya siswa kepada 18
orang pelajar. Lembaga ini juga mengeluarka bantuan penyelidikan dan dua kali
setahun mengadakan cerama-ceramah peringatan oleh sarjans-sarjana islam
terkenal. Badan islam yang lebih mudah ialah Pertapis (Persatuan Taman
Pengajian Islam Singapura ) yang memberikan perhatian kepada kebajikan
masyarakat dan pendidikan. Pertapis juga mengendalikan rumah-rumah orang tua,
rumah kanak-kanak dan pusat bagi wanita dan kanak-kanak. Di samping kursus
pendidikan. Badan ini juga memepunyai beberapa cabang di Singapura.
Bagi kebanyakan orang islam, lorong
12 sama artinya dengan Jamiyah.yang beribu pejabat di situ. Jamiyah (Persatuan
Seluruh Islam Singapura) mempunyai sejarah kegiatan dakwah dan sosial yang
lama. Pada awalnya, Jamiyah hany mengasuh kelas-kalas agama, bukan hanya untuk
anggota masyarakat tetapi juga angota pasien di houspital dan di penjara. Badan
ini juga membantu mengislamkan orang bukan islam sambil mengadakan ceramah oleh
para sarjana-sarjana islam setepat atau antar bangsa.
Tidak jauh dari Jamiyah, di
Haigsville Drive, ialah persatuan Pemuda Islam Singapura (PPIS). PPIS yang juga
muncul dan berkembang dari kesadaran sekumpulan kecil umat islam didirikan oleh
beberapa orang wanita yang belatar belakang dan dari kumpulan etnik yang
berbeda.Terbentuk pada tahun 1952, PPIS mendapat perhatian ahli-ahlinya,
memberi pandangan kepada jawatan yang bersidang tetang akta pelayanan hukum
islam (AMLA) pada tahun 1966. PPIS mengesakan jawatan itu supaya menaikan umur
minimum perkawinan islam dari yang di canangkan 15 tahun sampai 18 tahun,
selaras dengan piagam wanita Singapura. Jawatan tersebut musyawarah baru dengan
menetapkannya 16 tahun.
Satu lagi pertumbuhan ialah
Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1957 oleh sekumpulan pelajar yang
memanggil diri mereka Ahlul Sunnah Wal-jamaah. Bermula dengan kelas-kelas
agama, kegiatan badan ini telah berkembang ke bidang-bidang lain termasuk taman
kanak-kanak dan madrasah. Turut memberi sumbangan adalah Darul Arqam (Persatuan
Muallaf Singapura), mengambil nama sempena dengan nama Arqam, sahabat nabi saw
Yang memberi perlindungan ke pada pemeluk baru agama islam. Belakangan ini,
Darul Arqam gigih berusaha untuk mengajak orang islam dan juga bukan islam
berdakwah. Ia ingin islam di lihat sebagai agama bukan saja orang melayu,
tetapi untuk semua bangsa.
Darul Arqan telah membawa islam ke dunia
antar bangsa melalui pertukaran antar kebudayaan denagn orang islam di seluruh
dunia. Tokoh-tokoh islam terkemuka kerap di undang untuk menyampaikan
ceramah-ceramah umum dan berbincang dengan ahli-ahlinya. Ia juga berhubungan
rapat dengan banyak badan islam antar bangsa, termasuk perhimpunan Belia Islam Sedunia.
Sebuah lagi pertumbuhan agama
ialah Persatuan Tabung Amanah Muslimin (MTFA) yang menguruskan rumah anak-anak
yatim Darul Ihsan Lilbanin untuk budak laki-laki, dan Darul Ihsan Libanat untuk
budak perempuan. Anak-anak yatim yang tidak tinggal di rumah-rumah tersebut
juga boleh memohon bantuan keuangan atau pendidikan dari MTFA, pada tahun 1993,
MTFA memberi $75,000 dalam betuk bantuann pendidikan. Dengan di capainya hal
tersebut maka menjadikan masyarakat Singapura mendapat tempat tinggal yang
lebih baik.
Sejarah
kehadiran agama Islam di Singapura tidak dapat dipisahkan dengan sejarah
kedatangan Islam di Asia Tenggara pada umumnya, begitu pula sejarah
perkembangan dari masa kemasa yang selalu berkaitan dengan perkembangan agama
Islam diwilayah lainya. Pada sebagian ahli sejarah sudah hampir sepakat bahwa
agama Islam sudah sampai ke Asia Tenggara pada abad pertama Hijriah atau pada
akhir abad ke-7 Masehi, karena pada abad itu pedagang-pedagang Arab atau
pedagang Muslim India sudah mengadakan perdagangan sampai keselat Malaka dan ke
Cina, sebagian ada yang singgah di Sumatera dan Jawa. Kemudian jalur
perdagangan itu menjadi rute tetap pada pedagang Arab dan India yang menjulur
dari laut Tengah melalui Persia dan India ke Asia Tenggara dan terus ke
Tiongkok. [5] Namun untuk menentukan dengan pasti kapan sesungguhnya awal
kehadiran agama Islam, dimana dimulai, kemana penyebarannya, siapa penyebarnya,
dan bagaimana metode pengajarannya adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah,
karena
sulit
menentukan bukti yang dapat dipercaya kebenarannya. Singapura sendiri mempunyai
peranan penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Posisi stategis yang
merupakan nilai lebih Singapura menjadikannya sebagai transit bagi perdagangan
dari berbagai kawasan. Pada sisi lain, selain sebagai transit perdagangan
letaknya yang strategis ini juga telah memungkinkannya menjadi pusat informasi
dan komunikasi dakwah Islam, karena secara geografis Singapura hanyalah salah
satu pulau kecil yang terdapat di tanah Semenanjung Melayu.
Singapura
menjadi sebuah Negara Republik yang merdeka setelah melepaskan diri dari
Malaysia pada tanggal 17 Agustus 1965. Saat ini, Singapura merupakan Negara
paling maju diantara Negara-negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara. Namun
demikian, Islam relative tidak berkembang di Negara ini, baik bila dibandingkan
dengan sejarah masa lalunya, maupun bila dibandingkan dengan perkembangan Islam
di Negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. [6] Sejak abad ke-15,
pedagang Muslim menjadi unsur penting dalam perniagaan wilayah Timur, tidak
terkecuali Singapura. Beberapa diantara para pedagang ada yang menetap, dan
menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk setempat. Lama-kelamaan mereka membentuk
suatu komunitas tersendiri. Para pedagang tersebut tidak jarang menjadi guru
agama dan imam. Dalam komunitas Muslim ini juga sudah terdapat sistem
pendidikan agama yang bersifat tradisional. Pada umumnya mereka belajar agama
dirumah-rumah, yang kemudian dilanjutkan di surau-surau dan mesjid. Pada tahun
1800 di kampong Glam dan kawasan Rocor menjadi pusat pendidikan tradisional.
Dalam hal ini, guru-guru dan imam sangat penting peranannya dalam memupuk
penghayatan keagamaan pada masyarakat Muslim Singapura. Sama dengan Muslim di
kawasan Asia Tenggara lainnya, Muslim di Singapura pada masa awal menganut
mazhab Syafi'I dan berpaham teologi Asy'ariyah.
1. Perkembangan
islam di singapura
Di Singapura, islam menjadi salah satu agama minoritas. Dengan jumlah penduduk sekitar
4,99 Juta jiwa, atau hanya sekitar 14.9% saja yang memeluk agama Islam. Dan
menjadi agama kedua terbesar setelah Buddha 42,9% di ikuti oleh Ateis 14.8%,
Kristen 14.6%, Taouisme 8% dan Hinddu 4% serta agama lainnya 0.6%.
Hal
ini terjadi salah satunya disebabkan
oleh prinsip kunci yang ada di Singapura mengenai setiap penyerapan suatu
praktek hukum atau norma harus sesuai dengan kondisi budaya, sosial dan ekonomi
setempat. Seperti yang kita ketahui bahwa Singapura merupakan negara dengan
perkembangan yang pesat dengan adaptasi hukum Inggris.
Meskipun
demikian, umat islam di Singapura tetap mengusahakan adanya hukum islam di
negara Singapura. Keberadaan hukum islam di Singapura tidak bisa terlepas dari
peran umat islam yang ada di negara tersebut. Disebabkan oleh kebutuhan hukum
islam secara formal. Umat islam Singapura berusaha keras untuk mendekati
pemerintah Singapura agar mengesahkan suatu undang-undang yang mengatur Hukum Personal dan Keluarga Islam di
Singapura6. Setelah diupayakan selama bertahun-tahun, barulah pada tahun 1966
pemerintah mengeluarkan rancangan
undang-undang parlemen dan menerima UU Administrasi Hukum Islam (AMLA). UU ini
telah dinilai oleh perwakilan dari berbagai suku dan mazhab yang ada di
Singapura.
Pada
tahun 1966 AMLA mengusulkan pembentukan MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura
Islamic Religious Council of Singapore) sebagai suatu badan hukum. MUIS di
harapkan dapat menjadi penasihat
Presiden Singapura dalam hal yang berkaitan dengan agama Islam di Singapura.
Tugas
MUIS disini sama seperti MUI di Indonesia, tugas mereka mengatur kegiatan Islam
di Singapura seperti mengeluarkan sertifikasi halal untuk makan yang menurut
ketentuan Islam baik untuk di konsumsi. Melakukan perhitungan waktu shalat di
Singapura, menjadi penyelengara pernikahan secara Islam.
Menurut
istilah Sharon Siddique, muslim Singapura dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu migrant yang berasal dari dalam dan luar wilayah. Migrant dari dalam
wilayah berasal dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Riau dan Bawean. Kelompok ini
selalu diidientikkan ke dalam etnis Melayu. Adapun kelompok migrant dari luar
wilayah dibagi menjadi dua kelompok penting, yaitu muslim India yang berasal
dari subkontinen India (Pantai Timur dan Pantai Selatan India) dan keturunan
Arab, khususnya Hadramaut. Dengan demikian, Sharon berpandangan bahwa muslim
Singapura adalah para migran.
Migran
yang berasal dari luar wilayah secara umum berasal dari golongan muslim yang
kaya dan terdidik. Kelompok ini pula akhirnya membentuk kelompok elit social
dan ekonomi Singapura. Mereka mempelopori perkembangan Singapura sebagai pusat
pendidikan dan penerbitan muslim. Disamping itu, mereka juga sebagai penyumbang
dana terbesar untuk pembangunan mesjid, lembaga pendidikan dan organisasi
social Islam lainnya. Diantara mereka itu dikenal dengaan keluarga al-Segat,
al-Kaff, dan al-Juneid.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Islam di Singapura merupakan agama
minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15 persen penduduk Singapura
yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok etnik Melayu di
Singapura memeluk Islam. Selain itu, pemeluk Islam meliputi kelompok etnik
India dan Pakistan, juga sejumlah kecil kelompok etnik Cina, Arab, dan Eurasia.
Sekitar 17 persen muslimin Singapura berasal dari kelompok etnik India. Kaum
muslim di Singapura secara tradisi merupakan muslim Sunni yang mengikuti mazhab
Syafi’i. Sebagian muslim Singapura mengikuti mazhab Hanafi. Ada juga kelompok
muslim Syiah di Singapura.
Dalam
bidang pendidikan singapura menganut sistem
pendidikan islam moderen dari awal hingga sekarang merujuk pada system mesir
dan barat sepeti madrasah, sekolah arab atau sekolah agama, tetapi tidak
mengenal pondok pesantren. Ada 4 madrasah terbesar di singapura yaitu:
a.
Madrasah Aljunied,
didirikan pada tahun 1927 M, oleh pangeran Syarif al-Syaid Umar bin Ali Aljuneid dari
palembang.
b.
Madrasah Al-Ma’arif,
didirikan pada tahun 1940-an gurunya dari
lulusan al-Azhar Mesir.
c.
Madrasah Wak Tajung AL-
Islamiyah , didirikan tahun 1955 M.
d.
Madrasah AL-Sagoff,
didirikan pada tahun 1912 di atas tanah wakaf Syed Muhammad bin Syed al- Sagoff.
Daftar
Pustaka
Ingin penghasilan Jutaan Perhari? Baca Artikel berikut: disini
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola
Agen Casino
Agen Bola Online
Agen Judi Bola
Agen casino Online
IBCBET
Agen SBOBET
Prediksi Bola
Agen Asia Poker77
Agen Judi Casino Online
http://167.114.204.149/artikel/262/prediksi_botafogo_pb_vs_remo_20_juni_2017
http://167.114.204.149/artikel/263/prediksi_vita_club_vs_kedus_giorgis_20_juni_2017
http://167.114.137.235/~banteng88net/artikel/75/prediksi_jonava_vs_zalgiris_20_juni_2017
izin share ya akhi
ReplyDelete